Baru saja kita berpisah dengan Tahun 1433 Hijriyah. Bahkan sekarang
sudah berlalu beberapa hari dari tahun yang baru, 1434 Hijriyah. Semua
hari-hari pada tahun yang telah lalu sudah ada catatannya dan kelak kita
akan ditanya tentangnya. Sedangkan hari-hari yang akan datang -dari
tahun yang baru- kita tidak tahu apakah bisa melampuinya. Maka
manfaatkan hari yang kita ada padanya. Jangan disia-siakan. Karena
kepergiannya tidak akan pernah kembali. Sementara catatan amal pada hari
tersebut tersimpan baik dalam catatan yang tak akan lapuk.
Ibnu Mas'ud radliyallah 'anhu berkata, "Sesuatu yang aku sesali adalah jika dari pagi hari sampai matahari tenggelam amalku tidak bertambah sedikitpun padahal aku tahu saat itu umurku berkurang."
Hari terdiri dari jam dan menit. Setiap orang haruslah memikirkan, untuk apa waktunya dihabiskan?
Islam sangat memperhatikan perputaran waktu dan pergantian hari, khususnya untuk beramal shalih. Islam sangat menganjurkan untuk memanfaatkan waktu dan tidak menyia-nyiakannya. Di akhirat manusia akan ditanya tentangnya.
Dari Abu Barzah al-Aslami Radhiyallahu 'Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Tidak akan bergeser telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ditanya empat perkara: tentang umurnya dihabiskan untuk apa, usia mudanya digunakan untuk apa, hartanya darimana didapatkan dan kemana ia peruntukkan, dan tentang ilmunya apa yang sudah ia amalkan." (HR. Al-Tirmidzi)
Memperhatikan waktu berarti tidak menyia-nyiakan kesempatan beramal, saat ia datang. Karena menunda-nunda kebaikan yang sudah ada di depan mata akan menyebabkan penyesalan di kemudian hari.
Jadi apa HIKMAH UNTUK APA UMURMU DIHABISKAN ?
Ibnu Mas'ud radliyallah 'anhu berkata, "Sesuatu yang aku sesali adalah jika dari pagi hari sampai matahari tenggelam amalku tidak bertambah sedikitpun padahal aku tahu saat itu umurku berkurang."
Hari terdiri dari jam dan menit. Setiap orang haruslah memikirkan, untuk apa waktunya dihabiskan?
Islam sangat memperhatikan perputaran waktu dan pergantian hari, khususnya untuk beramal shalih. Islam sangat menganjurkan untuk memanfaatkan waktu dan tidak menyia-nyiakannya. Di akhirat manusia akan ditanya tentangnya.
Dari Abu Barzah al-Aslami Radhiyallahu 'Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Tidak akan bergeser telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ditanya empat perkara: tentang umurnya dihabiskan untuk apa, usia mudanya digunakan untuk apa, hartanya darimana didapatkan dan kemana ia peruntukkan, dan tentang ilmunya apa yang sudah ia amalkan." (HR. Al-Tirmidzi)
Memperhatikan waktu berarti tidak menyia-nyiakan kesempatan beramal, saat ia datang. Karena menunda-nunda kebaikan yang sudah ada di depan mata akan menyebabkan penyesalan di kemudian hari.
Jadi apa HIKMAH UNTUK APA UMURMU DIHABISKAN ?