Merasa iri memang manusiawi. Apalagi, di
tengah kehidupan yang serba sulit seperti ini. Tapi, tentu saja kuncinya
adalah bagaimana kita mengubah rasa iri itu menjadi suatu kesuksesan,
bukannya menjadi obsesi yang merusak.Para ahli mengatakan bahwa rasa iri
bisa juga menjadi pemicu motivasi seseorang untuk maju. Caranya,
apabila ia bisa mengelola perasaan iri itu dengan baik. Itulah yang
ditekankan Northcote Parkinson dalam bukunya Getting Along Better With
People.
Menurutnya, ada dua dampak sifat iri.
Yang pertama membenamkan seseorang pada perasaan sesal, kecewa, stres,
depresi, dan frustrasi. Yang kedua, rasa cenderung membangkitkan
semangat untuk bersaing dengan orang-orang yang berhasil.Dampak pertama
sudah selayaknya dihindari, Tapi dampak kedua justru bisa membuat Anda
meraih sukses. Untuk mengembangkannya,cobalah Fokus pada kelebihan orang
lain, bila Anda sedang merasa iri. Berpikirlah bahwa Anda pun bisa
memiliki kelebihan tersebut.
Jangan lama-lama memanjakan rasa iri.
Bangkit dan tersenyumlah lalu akui bahwa orang lain yang membuat Anda
iri itu memang pantas sukses karena hal-hal positif yang dimilikinya,
seperti kerja keras, penuh semangat,cerdas, dan sebagainya. Selanjutnya,
atur strategi Anda agar bisa menjadi kompetitor yang sehat.
Jangan sekalipun memupuk rasa iri
menjadi’kebencian’. Yakin deh, walau bagaimanapun Anda akan merasa lebih
nyaman bersaing dengan perasaan yang positif. Dan cobalah untuk
berpikir positif bahwa esok Anda pun akan berhasil seperti
dia.Bersahabatlah dengan orang-orang sukses di lingkungan
Anda.Keberhasilan dan kesuksesan seseorang juga dipengaruhi dengan siapa
Anda bergaul. Kalau Anda bergaul dengan orang-orang yang gagal, maka
Anda akan gagal. Sebaliknya, kalau Anda bergaul dengan mereka yang
berhasil, Anda akan termotivasi untuk berhasil.
Selanjutnya, carilah jalan yang paling
rasional untuk mencapai kesuksesan. Jangan pernah sekalipun berpikir
untuk meraih suksesdengan jalan pintas.