Satu lagi kisah perjuangan seorang ayah yang patut diteladani, setelah
sebelumnya saya pernah mengulas seorang ayah bernama Dick Hoyt yang
memberikan kasih sayang begitu besar
terhadap anak laki-lakinya yang menderita cacat di otaknya sejak lahir.
Kali ini terulang kisah yang serupa, berikut ini kisahnya : Rick van
Beek pantas mendapatkan penghargaan "father of the century". Pria
berusia 39 tahun asal Michigan ini selalu setia membopong putrinya yang
kini berusia 13 tahun, Madison, ketika mengikuti perlombaan triatlon.
Lebih membanggakan dan mengagumkan lagi, Van Beek bisa menyelesaikan
lomba itu.
Kisah nyata yang sangat inspiratif untuk membangun sebuah keluarga yang bahagia.
Kisah heroik nan mencengangkan ini sudah dimulai sejak 2008, di mana Van Beek selalu membawa putrinya yang mengalami cerebral palsy-afflicted
(istilah untuk gangguan terhadap fungsi sistem otak dan syaraf, yang
membuat anak mengalami kelainan). Terakhir, dia melakukannya pada
perlombaan hari Minggu (12/8/2012).
Tak lama setelah hari itu, saya berhenti merokok 2 bungkus sehari demi Maddy. Ini telah menjadi jalan yang panjang, dengan banyak gundukan, tetapi kami menjadi lebih baik.-- Rick van Beek
Tentu
bukan hal mudah bagi Van Beek untuk menyelesaikan lomba itu karena dia
harus menyelesaikan lomba yang terdiri dari renang, lari, dan bersepeda.
Namun demi kebahagiaan sang putri yang sangat menyukai keindahan alam
dan semua kegiatan outdoor, Van Beek menepis rasa capek dan lelah. Dia
dengan setia membobong Maddy - panggilan Madison- (atau mendorongnya
dengan kereta) saat lari, kemudian menariknya dengan troli saat
bersepeda, dan menaikkannya ke kayak (sampan kecil) ketika harus
berenang.
Sampai saat ini, Van Beek
mengakui bahwa dia sudah ikut ambil bagian dalam lebih dari 70 event.
Selain triatlon, dia juga ikut dalam lari half-marathon, serta sejumlah
lomba lainnya yang diadakan di ruang terbuka, sebagai bagian dari 'Team
Maddy'.
Pada lomba akhir pekan kemarin,
Van Beek dan Maddy berhasil menyelesaikan lomba setelah menempuh jarak
0,3 mil dengan berenang, 12,4 mil dengan bersepeda, dan 3,1 mil dengan
berlari. Kepada Midland Daily News, Van Beek mengatakan bahwa dia ingin
ikut kompetisi bersama anaknya, yang tidak bisa jalan dan bicara, karena
dia (anak) sangat senang berada di luar.
"Dia seperti bayi tiga bulan,
dan salah satu hal yang sedikit kami ketahui adalah bahwa dia sangat
menikmati berada di alam terbuka, berada di air, merasakan embusan angin
di rambut dan wajahnya," ujar Van Beek.
Maddy didiagnosa mengalami
cerebral palsy dua bulan setelah lahir. Kabar tersebut terasa seperti
petir yang menyambar keluarga Van Beek, yang membuat mereka terpukul.
Meskipun demikian, Van Beek dan sang istri, Mary, dengan tabah
menerimanya dan terus merawat Maddy yang terus tergolek lemah.
"Itu menjadi salah satu hari
terburuk dalam hidup kami," ujar Van Beek kepada Fox 17. "Semua orang
berdoa agar anak-anak mereka sehat dan selama delapan tahun saya masih
berharap dia bisa menjadi anak yang sehat. Tetapi jika dia tidak menjadi
seperti ini, maka kami tidak akan menjadi orang seperti sekarang."
Pandangannya terhadap Maddy
berubah ketika dia melihat putrinya ambil bagian dalam sebuah lomba
maraton lebih dari empat tahun yang lalu. Saat itu, wajah Maddy tampak
ceria dan sukacita terpancar dari dalam dirinya. Inilah yang membuat
gairah hidup Van Beek kian membara, termasuk membahagiakan putrinya
tersebut.
"Saya melihat putriku Maddy
didorong di Grand Rapids Marathon," cerita Van Beek dalam blog miliknya.
"Melihatnya begitu bahagia dan menikmati setiap goyangan di jalan saat
naik gundukan, emosi saya melonjak.
"Tak lama setelah hari itu, saya
berhenti merokok 2 bungkus sehari demi Maddy. Ini telah menjadi jalan
yang panjang, dengan banyak gundukan, tetapi kami menjadi lebih baik."
Nah, sebagai upaya untuk membuat
putrinya senang, Van Beek mulai latihan lomba outdoor pada tahun 2008.
Van Beek, yang berhenti dari seorang perokok berat, juga menyadari
manfaat bagi dirinya. Sejak itu, dia pun mulai mengumpulkan dana untuk
amal.
"(Emosi) membuat saya atau
mengilhami saya untuk melakukan hal-hal yang saya lakukan," tulis Van
Beek di blognya tahun lalu. "Sebut saja inspirasi, sebutlah itu
motivasi, sebut saja apa yang pernah anda inginkan, tetapi saya
menyebutnya CINTA.
"Itu tidak akan pernah pudar...
Dia adalah hatiku dan saya kakinya, meskipun suatu hari nanti dia
mungkin tidak secara fisik bisa berada di sana dengan saya, tetapi dia
akan selalu berada di hatiku, dengan diam-diam bersorak untukku."
Apa yang dilakukan Van Beek ini
menggugah perasaan banyak orang, termasuk para penonton yang menyaksikan
lomba tersebut. Mereka sangat tersentuh dan kagum dengan rasa cinta
yang begitu besar dari Van Beek terhadap putrinya.
"Itu merupakan sesuatu yang
begitu inspiratif untuk dilihat," ujar koordinator lomba, Misty Angle,
kepada Allegan County News, setelah menyaksikannya di triatlon Tri
Allegan 2011.
"Itu pasti salah satu hal yang menarik dari acara tersebut, bagi saya dan juga banyak orang."
Namun Van Beek menolak semua
pujian yang dilontarkan terhadapnya. Dia mengatakan bahwa justru
putrinya yang menginspirasi banyak orang.
"Saya pikir Madison telah
mengubah kehidupan banyak orang dari apa yang saya ketahui - tanpa
melakukan apapun, hanya berada di luar sana. Bukan saya, dia," ujar Van
Beek kepada Fox News. "Kami membuat tim yang bagus."